Senin, 28 Juli 2008

Kuliah Pendidikan Agama Islam


1 Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Dipoliteknik Universitas Andalas Padang (Analisis Pengembangannya Dengan Disiplin Ilmu Rekayasa Teknologi).
Dra. YUSNANI & Dr. H. YASWIRMAN, MA
Abstrak
Tulisan berikut mengkaji persepsi mahasiswa Program Politeknik
Universitas Andalas, Padang Sumatra Utara terhadap pengajaran Pendidikan
Agama Islam. Hal ini dilandasi oleh munculnya asumsi, baik dari mahasiswa
maupun para dosen yang menyatakan bahwa mata kuliah Pendidikan Agama
Islam hanya merupakan formalitas yang mengharuskan mahasiswa sekedar lulus
demikian juga dengan dosennya. Asumsi seperti ini tentunya akan menggiring
pada problem serius apabila tidak ada aksi nyata untuk perbaikan. Karena itu,
penulis berusaha untuk menemukan persepsi mahasiswa terhadap pengajaran
Pendidikan Agama Islam untuk memberikan beberapa wawasan terhadap
pengembangan mata kuliah tersebut. Penelitian ini merekomendasikan bahwa
materi perkuliahan harus dikorelasikan dengan mata kuliah lain yang diambil
oleh mahasiswa di jurusannya masing-masing sehingga mereka bisa melihat
relevansi serta pentingnya agama dalam kehidupan sehari-hari. Penulis juga
menyarankan agar materi mata kuliah Pendidikan Islam hendaknya diperbanyak
mengingat 2 SKS tidaklah mencukupi. Di akhir, penulis menekankan bahwa
masyarakat umum seharusnya juga berpartisipasi dalam pengajaran Pendidikan
Islam.
Kata Kunci : Persepsi mahasiswa, pendidikan Islam, korelasi, penambahan SKS
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU)
merupakan kelanjutan dari pengajaran yang diterima oleh peserta didik mulai dari
Tingkat Dasar, Sekolah Menegah Pertama dan Atas. Namun berbagai persoalan
muncul dalam proses pembelajaran PAI. Materi yang diajarkan boleh dikatakan
sama secara nasional. Banyaknya materi ajar dan kurang berfariasinya pengajar
dalam menyampaikannya, ditambah lagi dengan alokasi waktu yang kurang
memadai, menjadikan peserta didik (mahasiswa) kurang bergairah dalam
2
menyerap perkuliahan. Kesan yang sering muncul di kalangan mahasiswa adalah
mata kuliah “wajib lulus” ini seakan berubah menjadi “wajib diluluskan” karena
kalau tidak lulus akan menjadi hambatan bagi mata kuliah di atasnya.. Secara
sederhana bisa juga dikatakan bahwa mahasiswa “wajib lulus” dan sang dosen
“wajib meluluskan”.
Tentu ini menjadi masalah yang cukup serius. Sepanjang yang saya
ketahui, sudah sering dilakukan upaya peningkatan mutu PAI di PTU, baik bagi
staf pengajarnya, materi kurikulum dan usulan penambahan jumlah SKS-nya.
Namun selalu terkendala dilapangan oleh berbagai faktor, misalnya staf pengajar
yang belum seragam dalam pendekatan pembelajaran PAI karena perbedaan latar
belakang disiplin ilmu masing-masing dalam bidang keagamaan. Materi
kurikulum yang ditetapkan secara nasional sering kali membuat staf pengajar
tidak mampu melakukan improfisasi sehingga tidak jarang kelas menjadi
monoton. Dilihat dari jumlah tatap muka sudah jelas tidak memadai hanya dengan
2 sks. Berbagai upaya dilakukan untuk menambah jam pelajaran PAI, namun
jawaban yang sering didengar adalah “sudah begitu banyak beban mata kuliah
masiswa yang harus diselesaikan, terutama mata kuliah Jurusan, sehingga tidak
perlu diberi beban tambahan”.
Melihat perubahan pola pikir mahasiswa dan berkembangnya ilmu
pengetahuan, perlu berbagai upaya untuk untuk mengoptimalkan buku IDI (Islam
dan Disiplin Ilmu), perlu pengembangan PAI melalui pendekatan ilmu yang
ditekuni oleh masing-masing program studi mahasiswa dengan melihat masingmasing
sub pokok bahasan melalui disiplin ilmu tertentu sebagai pengayaan PAI
di PTU. Untuk mahasiswa Politeknik, hal ini dirasakan masih belum memadai
dan perlu dikembangkan.
Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih jauh mengenai persepsi
mahasiswa terhadap PAI di Politeknik Universitas Andalas Padang yang penuh
dengan praktikum di berbagai Jurusan dan Program Studi khususnya dikaitkan
dengan pengembangan berdasarkan disiplin ilmu dan teknologi rekayasa.
Pendidikan agama merupakan upaya sadar untuk mentaati ketentuan
Allah sebagai guidance dan dasar para peserta didik agar berpengetahuan
keagamaan dan handal dalam menjalankan ketentuan-ketentuan Allah secara
3
keseluruhan. Sebagian dari ketentuan-ketentuan Allah itu adalah memahami
hukum-hukum-Nya di bumi ini yang disebut dengan ayat-ayat kauniyah. Ayatayat
kauniyah itu dalam aktualisasinya akan bermakna Sunanatullah (hukumhukum
Tuhan) yang terdapat di alam semesta. Dalam ayat-ayat kauniyah itu
terdapat ketentuan Allah yang berlaku sepenuhnya bagi alam semesta dan
melahirkan ketertiban hubungan antara benda-benda yang ada di alam raya.(Dep.
Agama, IDI EIII, 1996, h..4).
Untuk memahami hukum-hukum Tuhan itu, manusia perlu menggunakan
akalnya yang dibimbing oleh tauhid sebagai pembeda manusia dengan makhluk
lain (QS. 7:199). Karena itu pula hanya manusia yang dipersiapkan oleh Allah
menjadi khalifah di muka bumi (QS. 2:30).
Salah satu keberhasilan dunia pendidikan dalam kerangka Islam adalah
kemampuan peserta didik dalam mengamalkan agama yang diyakininya dan
menyelaraskannya dengan dunia ilmu yang ditekuninya untuk menghilangkan
konsep-konsep dikotomi dalam agama. Oleh karena itu, PAI di PTU sudah
saatnya diarahkan sesuai dengan disiplin ilmu peserta didik. Ini artinya perlu
menggabungkan secara tajam pada setiap pokok bahasan sehingga peserta didik
memahami secara utuh.
Di Politeknik dengan latar belakang belajar ilmu terapan, peserta didik
diperkenalkan berbagai ilmu rekayasa di berbagai bidang teknologi. Apabila
peserta didik diarahkan untuk mengenal Islam melalui ilmu yang mereka tekuni,
akan membawa hasil bahwa sunnatullah memang merupakan ketentuan-ketentuan
Tuhan yang harus dipelajari untuk membuktikan bahwa manusia adalah khalifah
di muka bumi ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan kerangka konsepsional ini, maka
masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana Persepsi Mahasiswa
Politeknik Terhadap PAI jika dikaitkan dengan disiplin ilmu yang mereka tekuni.
D. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini hanya akan mengkaji persepsi mahasiswa Politeknik
Universitas Andalas terhadap format PAI dikaitkan dengan disiplin ilmu yang
4
mereka tekuni, terutama tentang rekayasa teknologi sebagai upaya melihat
hubungan PAI dengan disiplin ilmu lainnya.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendapat
mahasiswa Politeknik Universitas Andalas Padang terhadap format PAI jika
dikembangkan dalam bentuk yang sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka
tekuni. Penelitian diharapkan melahirkan kebijakan kurikulum praktis dan terapan
terhadap PAI, khususnya bagi mahasiswa Politeknik yang mempelajari ilmu-ilmu
rekayasa teknologi terapan.
F. Metode Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini mengambil lokasi di kampus Politeknik Universitas Andalas
Padang dengan melibatkan mahasiswa Politeknik berbagai Jurusan
(Mesin, Elektro, Sipil dan Tata Niaga).
2. Populasi dan Sampel
Mahasiswa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
pada semua Jurusan yang mengikuti kuliah PAI. Sedangkan sampelnya
dipilih secara acak sebayak 10 orang pada masing-masing Program Studi
setiap Jurusan. Jurusan Mesin terdiri dari Program Studi Produksi dan
Maintenance. Jurusan Elektro terdiri dari Program Studi Elektronik,
Telekomunikasi dan Listrik. Jurusan Sipil terdiri dari Program Studi
Kontruksi Air, Bangunan, Gedung dan Transportasi. Sedangkan Jurusan
Tata Niaga tediri dari Akuntansi dan Administrasi Bisnis.
3. Sumber Data
Sumber data diambil dari mahasiswa Politeknik Universitas Andalas
Padang yang telah mengikuti kuliah PAI dengan pertimbangan mereka
dapat memberikan kesan dan pendapat setelah mengikuti perkuliahan
sebelumnya. Di samping itu penulis juga akan melakukan interview
dengan ketua Jurusan masing-masing.
4. Teknik Pengumpulan Data
5
Data penelitian ini dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Sedangkan
kepada ketua Jurusan dilakukan dengan wawancara langsung.
5. Analisa Data
Data yang masuk diedit dan ditabulasikan, kemudian dianalisa secara
kualitatif untuk membuat sebuah kesimpulan.
II. Gambaran Umum
A. Keadaan Lokasi Penelitian
Politeknik Universitas Andalas (UNAND) Padang merupakan salah satu
Perguruan Tinggi Negeri penyelenggara pendidikan Diploma III. Kurikulumnya
merupakan perpaduan integral antara teori dan praktek secara seimbang. Sistem
yang diterapkan adalah paket semester.
Politeknik UNAND Padang dibangun diatas tanah seluas 6 Ha terletak di
areal perbukitan Limau Manis, berjarak 14 Km dari pusat kota Padang. Berlokasi
di Kecamatan Pauh Lima Kota Padang dengan luas bangunan 12.000 M persegi.
Di sebelah utaranya terdapat bangunan gedung Fakultas Teknik dan FMIPA
(Farmasi). Sedangkan di sebelah selatan terdapat bagunan gedung Fakultas
Pertanian, Peternakan, Ekonomi. Di bagian barat terdapat bangunan gedung
Fakultas Satra, Fisipol, Pasca Sarjana Unand dan Fakultas Hukum.
Politeknik UNAND Padang sejak tahun 1990 menghasilkan lulusan yang
telah telah bekerja pada instansi pemerintah, badan usaha milik negara,
perusahaan swasta terkemuka baik dalam maupun di luar negeri. PT ini
memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi antara lain beasiswa
Supersemar, peningkatan pretasi Akademi (PPA) Unand, bantuan kerja sama
mahasiswa (BKM), beasiswa Toyota Astra, Semen Padang, Orbit (ICMI), PT.
Caltex Pasifik Indonesia, peningkatan Pretasi Akademik, Bantuan Belajar,
Suplement dan PT. Sony Elektronik Indonesia.
Politeknik UNAND juga menggalang kerja sama dengan berbagai
perusahaan seperti PLN, PT. TELKOM, PT. Condor Petrolium; Festo, Dinas
Pekerjaan Umum, PT. Unindo, PT. Semen Padang, PT. CPI Ombilin; Pertamina,
BLKKP Padang; PT. TKA dan lain-lain.
6
B. Sarana dan Fasilitas
Politeknik UNAND Padang mempunyai sarana fasilitas yang lengkap serta
memadai untuk melaksanakan proses belajar dan mengajar terdiri dari :
- Gedung perkuliahan tiga lantai, gedung Administrasi tiga lantai.
- Laboratorium dan Bengkel Mesin, laboratorium dan Bengkel Elekro,
Laboratorium Komputer tiap-tiap Jurusan, Labor CNC dan CAD-CAM,
Studio Gambar.
- Laboratorium Perkantoran, Labor Pengetikan Manual, Labor Pengetikan
Elektrik.
- Electronic filling sistem, laboratorium akutansi, laboratorium bahasa,
perpustakaan dengan Komputerisasi dan internet.
- Mushalla, Kafetaria.
- Fasulitas umum seperti olah raga basket, sepak bola, tenis meja, bulu
tangkis, takrau dan volly ball, serta alat kesenian.
Untuk menunjang kegiatan kemahasiswaan Politeknik Unand Padang
mempunyai organisasi kemehasiswaan seperti :
- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
- Himpunan Mahasiswa setiap Jurusan
- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), seperti untuk olah raga, seni, pers dan
forum study keagamaan.
Dengan sarana fasilitas yang ada Politeknik Unand Padang yang memadai
ini diharapan proses belajar mengajar berjalan secara optimal untuk menyiapkan
lulusan yang profesional yang dalam disiplin ilmu rekayasa.
C. Jurusan dan Program Studi
Sebagai lembaga pendidikan profesional maka penyelenggaraan
pendidikan di Politeknik Unand Padang mengacu pada kurikulum nasional dan
Muatan Lokal, berorentasi pada kompetisi kebutuhan dunia kerja.
Sistem pendidikan dititikberatkan pada teori sebanyak 40% dan praktek
bengkel sebanyak 60%. Sistem perkuliahan yang dipakai sistem paket semester
sehingga menuntut dan membiasakan mahasiswa bekerja keras, mandiri dan
berdisiplin.
7
Jurusan dan program studi di Politeknik Unand Padang di bagi menjadi
2 (dua) Kelompok bidang studi :
1. Jurusan Teknik Sipil
Jurusan ini bertujuan menciptakan tenaga kerja profesional untuk
pelaksanaan pembangunan proyek-proyek kontruksi, seperti proyek gedung,
irigasi, jembatan dan jalan raya. Lulusannya juga dibekali kemapuan menghitung,
rencana anggaran sekaligus menganalisa dan memilih material yang baik untuk
bangunan sipil yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Program studi pada Jurusan Sipil adalah :
a. Kontruksi Gedung
Program ini berorientasi pada penguasaan pelaksanaan proyek gedung
analisis biaya, analisis kebutuhan material dan metode pelaksanaan yang tepat
dengan waktu optimal.
b. Kontruksi Bangunan dan Transportasi
Program ini berorientasi pada penguasaan pelaksanaan proyek jalan
dan jembatan, meliputi analisis kebutuhan material dan metode pelaksanaan
yang tepat dengan waktu optimal.
c. Kontruksi Bangunan Air
Program ini berorientasi pada penguasaan pelaksanaan proyek irigasi
meliputi analisis, kebutuhan material dan pelaksanaan yang tepat dengan
waktu optimal.
2. Jurusan Teknik Mesin
Jurusan teknik mesin bertujuan menciptakan tenaga kerja profesional di
bidang teknik mesin serta mempunyai kemapuan menetapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri.
Program studi pada Jurusan Mesin adalah :
a. Teknik Perawatan dan Perbaikan
Program ini berorientasi menghasilkan lulusan yang mengelola dan
melaksanakan perawatan dan perbaikan mesin-mesin industri dan mesinmesin
perkakas. Lulusan juga diharapkan mampu merencanakan serta
8
melaksanakan rancangan instalasi pabrik dan merancang elemen-elemen
mesin sederhana serta membuat langkah-langkah kerja dalam proses
permesinan, baik memakai mesin-mesin konvensional maupun mesin
otomatis.
b. Teknik Produksi
Program ini berorientasi pada bidang teknik produksi. Lulusan
diharapkan mampu mendisain peralatan elemen mesin dengan menggunakan
program aplikasi komputer, merencanakan dan dan mengatur peralatan elemen
mesin dengan menggunakan program kegiatan produksi, membuat peralatan
maupun komponen mesin dan alat bantu proses produksi (jig and tool).
Singkatnya lulusan dibekali kemampuan merancang elemen-elemen mesin
sederhana, serta membuat langkah-langkah kerja yang dalam proses
permesianan, memakai mesin-mesin konvensional maupun mesin otomatis.
3. Jurusan Teknik Elektro
Program studi Jurusan Elektro adalah :
a. Teknik Listrik
Program ini berorientasi pada bidang Instalasi Penerangan dan Tenaga,
Teknologi pembangkit, Sistem Transmisi dan Distribusi Listrik, Perawatan,
dan Perbaikan Mesin Listrik Industri, Perencanaan dan Pengembangan Teknik
Instrumentasi, Perencanaan dan Pengembangan Kontrol Industri, serta
Pengenalan Mesin-Mesin Listrik dan Pembangkit.
b. Teknik Elekronika
Program ini berorientasi pada bidang Elekronika Industri, yang
meliputi Perencanaan Rangkaian Elektronika Industri, Penganalisis untuk
perbaikan dan perawatan kontrol serta pengaplikasian komputer dan
mikrokontroller untuk industri.
c. Teknik Telekomunikasi
Program ini berorientasi pada bidang telekomunikasi satelit dan radio,
khususnya merancang sistem komunikasi dengan media transmisi udara
(wireless) dan tranmisi kawat (on-wir), membuat prototipe, memasang
9
jaringan telekomunikasi, merawat dan menganalisa serta memperbaiki
kerusakan peralatan komunikasi.
Kelompok Bidang Studi Tana Niaga.
1. Jurusan Administrasi Niaga.
Tujuan dari Jurusan Administrasi Niaga adalah menyelenggarakan
pendidikan profesional bidang andministrasi niaga, sesuai kebutuhan iptek dan
industri dan duia usaha, menghasilkan penelitian terapan bidang administrasi
niaga sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia usaha, menghasilkan solusi
yang baik untuk pemecahan masalah dunia usaha dalam praktek kerja
lapangan pengabdian masyarakat.
Pendidikan Administrasi Niaga dengan program studi Administrasi
Bisnis berupanya menghasilkan lulusan yang mampu menguasai dan
mengontrol keperluan dokumen perkantoran, menjalankan fungsi sebagai
andministrator kantor yang mengelola data keuangan berbasis komputer,
mampu berkomunikasi dengan baik, secara lisan dan tulisan, baik dalam
bahasa Inggris, Jepang maupun bahasa lainnya, mampu memasarkan produk
administrasinya, menjadi komunikator bisnis yang ulung, menjadi publik
relations yang tangguh.
2. Jurusan Akutasi
Jurusan Akuntasi bertujuan menghasilkan tenaga yang profesional di
bidang akutansi yang mampu beradaptasi terhadap perkembangan iptek,
mempunyai jiwa kewirausahaan serta memiliki kepribadian yang baik untuk
memberdayakan potensi perekonomian daerah. Sasaran yang ingin dicapai
adalah menghasilkan lulusan yang mampu menyusun laporan keuangan,
anggaran, pajak, mengolah data keuangan berbasis komputer dan pengambilan
keputusan biaya untuk membantu manajemen dalam mengambilan keputusan,
mampu membantu pelaksanaan audit laporan keuangan perusahaan, mampu
berbahasa Inggris dan memahami bahasa Jepang.
D. Jumlah Mahasiswa dan Tenaga Pengajar
10
Mahasiswa yang sedang menekuni ilmu pengetahuan di Politeknik Unand
Padang datang dari berbagai daerah di dalam dan luar propinsi Sumatra Barat.
Saat ini jumlah mahasiswa sebanyak 1900 orang dengan perincian sebagai
berikut:
- Teknik Mesin : 200 orang
- Teknik Sipil : 196 orang
- Teknik Listrik : 138 orang
- Teknik Elektronika : 137 orang
- Telekomunikasi : 130 orang
- ADM dan Akuntasi : 197 orang
- Produksi dan Listri Industri : 119 orang
- Teknik Mesin, Teknik Sipil, Elektronika : 783 orang
Jumlah : 1990 orang
Sedangkan staf pengajar berasal dari alumni politeknik dan perguruan
tinggi dalam dan luar negeri. Di sampaing para staf pengajar Politeknik juga telah
mengikuti magang, pelatihan dan training yang diadakan oleh Lembaga atau
Perusahaan yang terkemuka, baik di dalam maupun di luar negeri sehingga
menjadikan mereka ahli dalam bidangnya masing-masing.
Jumlah tenaga pengajar di Politeknik Unand Padang dalam berbagai
bidang keahlian sebanyak 171 orang dengan perincian sebagai berikut :
- Diploma (DIII) sebanyak : 2 orang
- Starta I (S-I) sebanyak : 147 orang
- Starta II (S-II) sebanyak : 22 orang
Jumlah : 171 orang
III. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan dengan penyebaran angket kepada mahasiswa yang
dipilih secara acak dan diangap mampu mewakili seluruh mahasiswa Politeknik
UNAND Padang yang telah belajar PAI. Politeknik memiliki 10 jurusan dan di
setiap jurusan diambil 10 orang sehingga total responden adalah 100 orang.
11
Sedangkan wawancara dilakukan kepada seluruh ketua jurusan yang ada di
Politeknik UNAND Padang.
Angket dan wawancara berguna untuk mencari data hubungan PAI dengan
disiplin ilmu sebagaimana dapat dilihat pada Tabel I, analisa pengembangan PAI
di Politeknik UNAND Padang sebagaimana dapat dilihat pada Tabel II. Hubungan
PAI dengan disiplin ilmu dapat dilihat pada angket 1 s/d 10 sedangkan analisa
terdapat pada angket nomor 11 s/d 20 ditambah dengan hasil wawancara dengan
ketua Jurusan.
Analisa angket dan wawancara ini diharapkan mampu menggambarkan
pentingnya menghubungkan PAI dengan disiplin Ilmu lainnya untuk lebih
meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk mengamalkan ajaran Allah SWT dan
menjadi kelak menjadi mahasiswa intelektual muslim yang mampu
mengaktualisasikan ilmunya di alam semesta.
A. HUBUNGAN PAI DENGAN DISIPLIN ILMU TEKNOLOGI
TABEL I
No Aspek Masalah Alternatif F %
1 Apa tujuan saudara masuk
Politeknik Unand Padang
a. Ingin mendalami Ilmu
pengetahuan
b. Menguasai ilmu teknologi
rekayasa
c. Mendalami ilmu teknologi
rekayasa serta mempergunakan
dijalan Allah.
d. Untuk mencari pekerjaan,
tidak ada pilihan lain
TOTAL 100 100
2 Semua ilmu yang saudara
dalami bersumber
a. Ilmu pengetahuan
b. Alam
c. Allah SWT
d. Allah SWT dan Sunnah yang
Interprestasi Data
Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa mahasiswa yang masuk
Politeknik UNAND Padang memiliki tujuan yang berbeda-beda. Sebanyak 24%
ingin mendalami ilmu pengetahuan. Sedangkan 68% mengatakan berkeinginan
mendalami ilmu teknologi rekayasa serta mempergunakannya di jalan Allah
SWT, dan 8% lagi mengatakan tidak ada pilihan lain. 76% mahasiswa
mengatakan bahwa semua ilmu yang didalami mahasiswa bersumber dari Allah
SWT, 4% dari ilmu pengetahuan, 4% mengatakan bahwa ilmu pengetahuan
14
bersumber dari alam, dan 25% lagi mengatakan bersumber dari Allah SWT dan
sunnah yang telah diisyaratkan kepada manusia.
Data tersebut menerangkan bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah Allah
SWT dan mahasiswa menyadari untuk berupaya memanfaatkannya dijalan Allah
dan tidak mau melanggar segala yang telah ditetapkan-Nya dalam Al-Qur’an dan
Sunnah.
Berkenaan dengan materi ajar pendidikan agama yang dipelajari oleh
mahasiswa Politeknik UNAND Padang, sebanyak 26% mengatakan terlalu luas
dan kurang mengarah pada spesifikasi Jurusan yang dipelajari. Akibatnya
mahasiswa kurang menyadari pentingnya pendidikan agama dalam menuntun
prilakunya sehari-hari. 26% lagi mengatakan bahwa materi ajar cukup sederhana.
38% mengatakan singkat yang mengakibatkan tidak mendalamnya pengkajian
materi pendidikan agama Islam. 10% lagi mengatakan kurang sesuai dengan
sumber ajaran Islam dan keperibadian umat dan menyarankan materi pendidikan
agama Islam di Politeknik UNAND Padang seharusnya dihubungkan dengan subsub
materi ajar bidang keahlian yang ditekuninya.
Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi mahasiswa masuk Politeknik
UNAND Padang, sebanyak 30% mengatakan karena misi dan visinya yaitu
mendidik manusia menguasi ilmu rekayasa yang handal dalam bidang ilmu dan
teknologi serta mempunyai iman dan taqwa yang tangguh dan akhlaqul karimah.
15% mengatakan ingin belajar ilmu terapan yang akan mendatangkan lapangan
kerja yang baik dan bisa mandiri disamping bekerja di instansi pemerintah dan
swasta. 40% mengatakan agar cepat terserap dunia kerja, tidak menghabiskan
waktu setelah tamat belajar dan bisa mandiri. 15% lagi mengatakan karena visi
dan misinya, ingin belajar ilmu terapan, cepat mendapat lapangan kerja serta
mampu mendakwahkan ilmu yang dimiliki di tengah-tengah masyarakat dan
mengajak umat manusia berbuat baik dan jauh dari berbuat kerusakan diatas
permukaan bumi ini.
Penyampaian materi pendidikan agama Islam menurut mahasiswa
Politeknik UNAND Padang cukup beragam. 66% mengatakan variatif, 21%
mengatakan hanya menggunakan satu metode, 4% lagi mengatakan bahwa
pembelajaran sering dilakukan dengan pemberian tugas pada sub-sub tertentu
15
serta mendiskusikannya didepan kelas untuk mencari kebenaran ilmu
pengetahuan. Selebihnya sebanyak 9% lagi mengatakan kurang sesuai dengan
materi pendidikan agama Islam dan kurang fokus dan mengakibatkan mahasiswa
tidak paham dengan materi yang diajarkan.
Hal ini juga ditegaskan oleh para ketua jurusan di lingkungan politeknik
yang mengatakan bahwa “masih perlu menyempurnaan pembelajaran PAI,
misalnya dengan membawa mahasiswa pergi kepanti-panti atau yayasan yang
mengelola pendidikan agama Islam seraca profesional untuk melihat contoh
teladan yang baik dan kalau perlu dapat dimasukan dalam kurikulum”. Ketua
jurusan juga menyampaikan bahwa dosen PAI seharusnya kompeten di bidangnya
sehingga tidak terkesan hanya sekedar menyalin pelajaran saja. Apapun metode
yang digunakan sang pengajar tidak masalah sepanjang bisa membangkitkan
minat mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
Data yang ada menunjukkan bahwa menurut mahasiswa, PAI yang
berbobot 2 SKS tidak cukup. Hal ini dikatakan oleh 58% mahasiswa. Meski
demikian, cukup banyak mahasiswa yang mengatakan cukup 2 SKS, yaitu 34%
dan sebanyak 4% mengatakan lebih dari cukup. Hanya 4% yang mengatakan
kurang dari yang semestinya.
Dalam mengikuti kuliah PAI sebanyak 76% mahasiswa mengatakan
senang dan gembira pembelajaran berlangsung secara terbuka. Metode yang
digunakan dosen cukup berfariasi sehingga bisa menarik minat mahasiswa untuk
mendalami agama secara benar. Meski jumlahnya tidak signifikan, sebanyak 3%
mengatakan bahwa proses pembelajaran membosankan karena dosen yang
mengajar hanya menggunakan satu metode sehingga membuat mahasiswa mudah
bosan. 3% lagi mengatakan kurang menyenangkan bahkan merasa terpaksa
mengikuti perkuliahan. Akibatnya mereka masuk kuliah hanya agar bisa lulus
matakuliah tersebut. 15% lagi mengatakan sesuai dengan kondisi.
Selain itu mahasiswa juga merasakan bahwa mengikuti mata kuliah agama
Islam penting. Sebanyak 90% mahasiswa mengakui hal ini dan mereka juga ingin
lulus dengan nilai yang memuaskan. Sebanyak 3% mengatakan bahwa PAI bukan
merupakan pelajaran penting sehingga mereka malas mengikutinya. Selebihnya
sebanyak 7% lagi mengatakan kurang penting sehingga mereka mengikuti
16
pelajaran agama hanya asal lulus saja dan jarang mengamalkan ajaran agama
Islam secara benar dan baik.
Menurut ketua Jurusan yang ada di Politeknik UNAND Padang penyebab
pendidikan agama Islam tidak penting bagi mahasiswa adalah kurangnya
kesadaran mahasiswa akan pentingnya agama untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Kemungkinan mereka terpengaruh pemikiran sekuler yang lebih kuat, sehingga
mereka tidak melihat agama sebagai landasan kehidupan sehari-hari. Ini perlu
penekanan secara bersama untuk menanamkan pengajaran agama Islam dalam
kehidupannya.
Kemudian dalam mengikuti mata pelajaran/mata kuliah agama Islam,
sebanyak 93% mengatakan bahwa mereka harus lulus sehingga mereka mau tidak
mau harus hati-hati dan rajin mengikuti mata kuliah agama Islam dan berusaha
menguasainya dan mendalami serta mengamalkannya dalam kehidupan seharihari.
Sebanyak 3% lagi mengatakan bahwa mereka berprinsip asal mengikuti saja
tanpa mempedulikan lulus atau tidaknya. Selanjutnya, 4% mengatakan wajib lulus
dan oleh karenanya mereka harus mendalami pemahaman agama Islam secara
sungguh-sungguh sebagai salah satu jalan untuk mencari kebahagian di dunia dan
di akhirat. Tidak ada mahasiswa yang mengatakan bahwa mereka tidak wajib
lulus matakuliah PAI.
Para ketua Jurusan di Politeknik UNAND Padang menjelaskan bahwa
kriteria kelulusan harus mencakup moral dan tingkah lakunya sehingga mata
kuliah ini tidak terkesan menjadi mata kuliah yang mau tidak mau wajib
diluluskan. Diharapkan mahasiswa mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam
secara konsekwen dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum mahasiswa mengakui bahwa kualitas dosen PAI mereka
sudah cukup memadai. 55% mahasiswa menyatakan bahwa dosen mereka
memiliki kemampuan yang memadai. Meski demikian, 15% mengatakan bahwa
dosen mereka harus menambah ilmu pengethuan supaya dapat menjelaskan
pelajaran agama dengan jelas dan tuntas. Kemudian sebanyak 13% lagi
mengatakan perlu memperluas wawsan supaya lebih mudah untuk
mengaplikasikan pelajaran agama dengan kajian ilmu pengetahuan keahlian yang
ditekuni oleh mahasiswa. Sehingga mata kuliah agama Islam mempunyai
17
koordinasi materi yang baik serta seimbang antara kebutuhan keahlian dengan
kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa terhadap bumi beserta isinya dan akhirnya
menyadarkan mahasiswa untuk selalu berbuat baik dalam kehidupan serta
memanfaatkan ilmu dan teknologi di jalan Allah SWT. 17% lagi mengatakan
bahwa staf pengajar mereka memiliki penguasaan materi pelajaran dan sub-sub
pokok bahasan yang diajarkannya.
Untuk meningkatkan mutu staf pengajar sebagaimana dikatakan oleh ketua
jurusan dosen harus menambah ilmu pengetahuan, banyak membaca, melanjutkan
sekolah, mengukuti seminar-seminar keagamaan serta selalu mengupayakan
memperluas wawasan berfikir. Walaupun sebahagian mahasiswa mengatakan
mutu staf pengajar sudah memadai tetapi harus selalu mengikuti penataranpenataran
tentang sistem pendidikan dan pengajaran, baik yang diadakan oleh
DEPAG maupun DEPDIKNAS dalam rangka memperluas wawasan berfikir.
B. ANALISIS PENGEMBANGAN DI POLITEKNIK UNAND PADANG
TABEL II
No Aspek Masalah Alternatif F %
11 Menurut saudara
kurikulum PAI yang sudah
di pelajari perlu
a. Penambahan
b. Pendalaman
c. Penjurusan
d. Penambahan, pendalaman
serta penjurusan
Interprestasi Data
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cukup banyak mahasiswa (25%) yang
menghendaki penambahan kurikulum PAI. Lebih banyak mahasiswa (59%) yang
menginginkan pendalaman atau pengayaan. Kemudian sekitar 3% mengatakan
perlu penjurusan, dan selebihnya 13% mengatakan perlu penambahan,
pendalaman, serta penjurusan.
Menurut 5 (lima) orang ketua Jurusan, padatnya materi ajar Mata Kuliah
Keahlian (MKK) menjadi salah satu faktor belum optimalnya pembelajaran PAI.
Namun mereka juga menandaskan bahwa pengetahuan mengenai ajaran agama
Islam secara umum juga bisa dipelajari dari lingkungan masyarakat. Kembali ke
tabel, mahasiswa mengusulkan agar pembelajaran PAI lebih diperdalam dan
diperkaya. Kebanyakan mereka (60%) juga mengatakan bahwa jumlah SKS PAI
juga perlu ditambah. Meski demikian, ada sebagian mahasiswa (35%) yang
mengatakan bahwa jumlah SKSnya sudah cukup. Hanya 3% yang mengatakan
jumlah SKS perlu dikurangi.
20
Para ketua jurusan yang ada di Politeknik mengatakan jumlah SKS PAI
cukup 2 SKS karena belajar agama tidak hanya di kelas tetapi mahasiswa juga
bisa memperolehnya di luar kelas, misalnya di keluarga dan di lingkungan
masyarakat. Namun perlu diingat bahwa kebanyakan mahasiswa, yakni sebanyak
60% mengatakan perlu penambahan jumlah SKS.
Berkenaan dengan hasil kuliah PAI, 50% mahasiswa menyatakan
memuaskan. Ini mengindikasikan bahwa masih cukup banyak mahasiswa yang
kurang puas terhadap hasil pembelajaran PAI. Sebanyak 17% mengatakan tidak
memuaskan, 29% mengatakan kurang memuaskan, dan 4% mengatakan belum
pasti hasilnya bagi mahasiswa.
Ketua jurusan juga sepakat bahwa hasil pembelajaran PAI belum begitu
terlihat. Mereka menyatakan kemungkinan faktor terbesarnya adalah karena
kurang bervariasinya metode yang digunakan dosen dalam menyampaikan materi.
Di samping itu, dosen juga dinilai kurang memberikan contoh-contoh aktual yang
bisa ditiru mahasiswa. Terbukti masih ada beberapa mahasiswa yang ragu-ragu
mengambil sikap dan bertingkah laku. Apa yang dikatakan oleh ketua jurusan
mengimplikasikan bahwa dosen Agama Islam itu perlu memperbaiki sikap dan
tingkah lakunya sebagai cermin dan contoh nyata bagi mahasiswa. Hal inilah yang
disebut dengan memulai dari memperbaiki dirinya sendiri (ibda’ bin nafsi). Tabel
di atas menunjukkan bahwa meski cukup banyak mahasiswa yang merasa puas,
pembelajaran agama Islam perlu terus ditingkatkan.
Lalu bagaimana metode pembelajaran memberi pengaruh terhadap
mahasiswa? Sebagian besar (64%) menyatakan bahwa metode yang selama ini
telah diterapkan oleh dosen memberikan pengaruh terhadap mereka. Namun ada
sebagian mahasiswa (24%) yang merasa bahwa metode yang digunakan dosen
tidak memberi pengaruh. Kemudian 4% mahasiswa menyatakan ragu-ragu apakah
metode pembelajaran dosen memberikan dampak terhadap mahasiswa karena
tidak ada metode penyampaian yang bagus.
Merespon pertanyaan penulis mengapa banyak mahasiswa yang kurang
bersemangat dalam belajar, ketua jurusan menanggapi kemungkinan besar karena
kurang bervariasinya metode penyampaian dosen sehingga proses belajar
mengajar berlangsung monoton. Akibatnya mahasiswa merasa berat belajar
21
Agama Islam. Dosen sesekali perlu membawa mahasiswa keluar, misalnya ke
panti-panti sebagai upaya menunjukkan kehidupan nyata masyarakat dan
kemudian diajak berdiskusi langkah-langkah yang bisa diambil untuk membantu
menyelesaikan masalah yang berkembang di masyarakat.
Pertanyaan selanjutnya bagaimana dosen-dosen PAI menginterprestasikan
kurikulum nasional. Menurut sebagian besar mahasiswa (59%) para dosen telah
menyampaikan materi menurut peraturan yang semestinya. Namun cukup banyak
mahasiswa yang merasa pembelajaran yang mereka terima kurang sesuai. 29%
mahasiswa mengatakan tidak tepat sasaran, 3 % tidak sesuai dengan kesanggupan
dan 9% mengatakan belum tepat sasaran. Menurut ketua jurusan hal ini
kemungkinan besar dikarenanakan latar belakang pendidikan yang berbeda dan
perbedaan visi dan misi tiap staf pengajar. Oleh karena itu ketua jurusan
menegaskan perlunya melakukan evaluasi terhadap kurikulum. Ketua jurusan juga
menyatakan bahwa mereka yang menyatakan bahwa pembelajaran PAI belum
tepat sasaran kemungkinan besar karena mahasiswa sendiri kurang serius dalam
mengikuti perkuliahan sehingga tidak tahu sasaran kurikulum yang hendak
dicapai. Ketua Jurusan mengatakan bahwa pihaknya selalu mengadakan evaluasi
kurikulum pengajaran di Politeknik UNAND Padang.
Berhubungan dengan materi atau isi pembelajaran, kebanyakan mahasiswa
(74%) menyatakan materi perlu ditambah disesuaikan dengan pokok bahasan di
mata kuliah lain dan mengikuti perkembangan zaman. Hanya sebagian kecil
mahasiswa (17%) yang berpendapat bahwa materi pembalajaran tidak perlu
ditambah. Sementara 9% mahasiswa berpikiran bahwa materi pembelajaran
kadang perlu ditambah. Penambahan materi ini berimplikasi pada penambahan
SKS dan dalam hal ini semua ketua jurusan sepakat untuk tidak menambah SKS.
Mereka menyarankan kepada dosen PAI agar lebih mengefektifkan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar PAI mengingat mahasiswa politeknik sudah dibebani
dengan mata kuliah lain yang cukup banyak. Sebagian dosen ada yang
mengatakan bahwa jumlah SKS seharusnya ditambah dengan 2 SKS sehingga
menjadi 4 SKS, diberikan diawal belajar dan diakhir belajar (Semester Enam),
sehingga memantapkan dan meyeimbangkan antara mata kuliah keahlian dengan
ilmu agama Islam yang dianut oleh mahasiswa. Selain itu juga diperlukan
22
penyempurnaan kurikulum nasional yang mengarah bidang keahlian pada Jurusan
yang ada di Politeknik UNAND Padang sehingga proses pembelajaran berjalan
lebih efektif.
Hampir semua mahasiswa (90%) juga mendukung upaya untuk
mengoptimalkan pembelajaran agama Islam dengan menyesuaikannya dengan
disiplin ilmu pengetahuan. 5% mahasiswa menyatakan bahwa sebenarnya
pembelajaran PAI selama ini telah mencoba mengkaitkannya dengan disiplin ilmu
yang ditekuni mahasiswa hanya saja perlu ditingkatkan. Hanya 5% yang
mengatakan tidak perlu disesuaikan dengan disiplin ilmu secara umum.
Sedangkan ketua Jurusan sepakat mengatakan bahwa untuk memahami Islam
secara kaffah perlu dikembangkan ayat-ayat kauniah dengan berbagai disiplin
ilmu pengetahuan. Hal ini sejalan dengan kemauan mahasiswa untuk lebih
mengoptimalkan ajaran agama Islam dengan disiplin ilmu pengetahuan. Selain
untuk memajukan PAI, upaya untuk mengaitkan pembelajaran PAI dengan
disiplin ilmu juga dalam rangka menselaraskan kehidupan di dunia dan di akhirat
kelak.
Secara lebih spesifik, mahasiswa sebagain besar mahasiswa (79%)
menyebutkan bahwa bahasan-bahasan dalam pembelajaran PAI perlu
menyesuaikan dengan bahasan-bahasan disiplin ilmu yang mereka tekuni
sehingga mereka lebih bisa melihat dan meyakini kebesaran Allah SWT. Hal ini
diyakini akan mampu mendorong mahasiswa senantiasa mengingat kebesaran
Allah SWT sehingga selalu menjalankan ajaran-Nya. Ketua jurusan juga sangat
mendukung jika bahasan dalam pembelajaran PAI menyesuaikan dengan bahasanbahasan
dalam disiplin ilmu yang ditekuni mahasiswa sehingga mahasiswa lebih
bersemangat. Dengan demikian sangat penting untuk mengaitkan ilmu agama
Islam dengan sub-sub pokok bahasan disiplin ilmu dan bidang keahlian yang
ditekuni oleh mahasiswa Politeknik UNAND Padang.
Hal ini juga yang selama ini dicoba dilakukan oleh dosen dalam
menyampaikan pembelajaran PAI. 72% mahasiswa mengatakan proses
pembelajaran selama ini sudah mencoba mengaitkan dengan disiplin ilmu
pengetahuan yang sedang ditekuni mahasiswa walaupun tidak secara mendalam
dan tuntas. 4 % lagi mengatakan belum dikaitkan sama sekali dengan disiplin
23
ilmu lainnya dan 2% mengatakan jauh dari yang semestinya. Sedangkan
selebihnya sebanyak 3% mengatakan supaya diperjelas dan dituntaskan upaya
mengaitkan ilmu agama dengan disiplin ilmu lainnya. Menanggapi hal ini ketua
jurusan menyatakan bahwa agar mahasiswa dapat menganalisa materi pendidikan
agama dengan ilmu pengetahuan lain, mereka perlu melakukan studi banding ke
lapangan maupun ke tempat bersejarah atau ke pesantren-pesantren yang selalu
mendalami penggalian ilmu agama, supaya mudah diselaraskan dengan bidang
ilmu rekayasa yang ditekuni oleh mahasiswa. Lebih jauh lagi, para ketua jurusan
berpendapat bahwa upaya mengaitkan ilmu agama dengan disiplin ilmu lain akan
mampu memberdayakan mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk sama-sama mendalami ilmu dunia dan akhirat. Maka dari itu
perlu tuntunan secara baku dan terarah untuk mencapai keterkaitan antara ilmu
agama dengan disiplin ilmu lainnya, supaya mahasiswa puas terhadap
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran agama Islam yang disajikan oleh staf
pengajar.
Selama ini cukup banyak dosen (30%) yang hanya mengadakan
perkuliahan teoritis di dalam kelas. Sebanyak 30% mahasiswa merasakan bahwa
dosen mewajibkan mahasiswa memberikan respon terhadap perkuliahan yang
dipandu dosen. Sementara 40% mahasiswa mengatakan bahwa metode yang
diterangkan meliputi uraian teori, responsi dan tugas sebagai upaya pendalaman
terhadap materi.
IV. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan bab-bab diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tujuan mahasiswa masuk ke Politeknik UNAND Padang adalah untuk
mendalami ilmu teknologi rekayasa.
2. Ilmu pengetahuan yang ditekuni mahasiswa bersumberkan dari Allah
SWT, dan dari sunnah yang telah ditetapkan dan diisyaratkan kepada
manusia.
24
3. Jumlah SKS dan materi/isi pembelajaran PAI yang dipelajari dirasakan
mahasiswa masih kurang sehingga perlu dikembangkan dan ditambah
jumlah SKSnya.
4. Motivasi mahasiswa masuk ke Politeknik adalah supaya cepat
mendapatkan lapangan pekerjaan.
5. Metode penyampaian materi PAI dinilai cukup variatif namun masih perlu
terus ditingkatkan.
6. Mahasiswa politeknik merasakan pentingnya pembelajaran PAI dan
banyak di antara mereka yang mengikutinya dengan gembira karena
mereka berkeyakinan bahwa agama akan menuntun mereka untuk
memberikan ketengangan jiwa baik di dunia maupun di akhirat.
7. Matakuliah PAI harus mempertimbangkan dan mengacu disiplin ilmu
yang dimiliki mahasiswa untuk memudahkan mereka menyerap pelajaran
dan mengaitkannya dengan ilmu yang mereka tekuni. Mahasiswa
mengusulkan agar SKS matakuliah PAI ditambah untuk memungkinkan
pembambahan materi yang disesuaikan dengan bahasan-bahasan yang ada
dalam disiplin ilmu yang ditekuni mahasiswa.
8. Mutu staf pengajar agama Islam menurut sebagian besar mahasiswa sudah
memadai, meski tetap harus menambah ilmu pengetahuan dengan
mengikuti berbagai penataran atau melanjutkan pendidikan ke jenjang S2
atau S3 untuk memperluas wawasan.
9. Sebagian besar mahasiswa merasa puas dengan hasil pembelajaran PAI
karena dosen menyampaikan materi dengan metode yang cukup variatif.
10. Kurikulum nasional dirasakan sudah diinterpretasikan sesuai dengan
peraturan yang ada, namun yang perlu ditingkatkan adalah pengintegrasian
PAI dengan disiplin ilmu yang ditekuni mahasiswa.
B. Saran-Saran
1. Disarankan kepada PTU khususnya di bidang Politeknik supaya
mengkaitkan sub-sub pokok bahasan yang diajarkan dalam disiplin ilmu
tertentu dengan materi pendidikan agama Islam secara terpadu.
25
2. DIKTI diharapkan meninjau kembali kurikulum nasional, terutama dalam
mata kuliah Agama Islam dan menyesuaikannya dengan kebutuhan
masyarakat. Jika diperlukan bisa menambah SKS mata kuliah PAI.
3. Pihak berwenang agar memberikan perhatian yang lebih baik terhadap
para dosen pengampu PAI dengan memberikan beasiswa sehingga mereka
berkesempatan untuk meningkatkan pendidikan mereka.
4. Masyarakat diharapkan ikut berperan aktif dalam memperbaiki akhlak dan
cara pelaksanaan ibadah yang benar sesuai dengan ketentuan Allah SWT
yang ditetapkan melalui kitab suci Al-Quran.
5. Kepada pimpinan Politeknik supaya memberi kesempatan seluas-luasnya
kepada staf pengajar dan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatankegiatan
yang Islami, baik berbentuk seminar, diskusi antar mahasiswa
dalam rangka mendalami ajaran agama Islam benar yang tidak
bertentangan dengan sunattullah.
26
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Kapita Selecta Pendidikan Umum dan Agama, Semarang: Toha Putra,
1986.
------, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan
Keluarga, Jakarta: Bulan Bintang, 1982.
Amir Mualim & Yusdani, Ijtihad Suatu Kontroversi Antara Teori dan Fungsi,
Yogyakarta: Titian Illahi Press, 1997.
Depag. RI, al-Qur`an dan Terjemahannya, Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci
Al Qur`an, 1982/1983.
Dirjen Perguruan Tinggi Agama Islam, Buku Pendidikan Agama Islam Di
Perguruan Tinggi Umum, Depag. RI, 1988.
Engkoswara, Metodologi Pengajaran, Bandung: PDK. PPPG, 1981.
Al-Gazali, Mengatasi Rintangan Beribadah, Surabaya: Tiga Dua, 1995.
Halim Mahmud, Ali Abdullah, Karakteristik Umat Terbaik Telaah Manhaj,
Aqidah dan Harokah, Jakarta: Gema Insani, 1996.
Nasir, Sahilun A., Bimbingan Islam Terhadap Fitrah Manusia, Surabaya: Al-
Ikhlas, 1982.
-------, Pokok-pokok Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi, Surabaya: Al
Ikhlas, Indonesia, 1984.
Shaleh, Abd. Rachman, Pendidikan Formal Penyelenggaraan Madrasah, Jakarta:
Dharma Bhakti, 1994.
Saipullah, Ali H.A., Pendidikan dan Pengajaran, Surabaya: Usaha Surabaya,
1983.
Rais, Amien, al-Islam dan Iptek Buku Kesatu Tim Perumus Fakultas Teknik UNJ
Jakarta, Jakarta: Rajawali Press, 1998.
Yusuf, A Muri, Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982.
Ash Shiddieqy, Hasbi T.M, Al Islam I, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.
27
-------, Al Islam II, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.
-------, Membersihkan Hati Dari Akhlak Tercela Al- Arba`in, Penterjemah Ahmad
Sunarto, Jakarta: Pustaka Amami Jakarta, 1996.
Al-Qardhawy, Yusuf, Ruang Lingkup Aktifitas Wanita Muslimah, Jakarta: Pustaka
Al Kautsar, 1996.

1 komentar:

baldwynuher mengatakan...

Situs Judi Slot Online Gacor Deposit Pulsa Tanpa Potongan
Provider 광주 출장안마 Slot 포천 출장마사지 online terpercaya serta judi slot terbaru 동두천 출장샵 Indonesia yang menyediakan game 고양 출장샵 slot online, judi 부천 출장안마 bola, slot88 & pragmatic play.